Kamis, 12 November 2015

Pengaruh, Pengetahuan Awal dan Penguasaan Kosakata serta Parsing Strategi Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Mahasiswa


Pengaruh, Pengetahuan Awal dan Penguasaan Kosakata serta Parsing Strategi Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Mahasiswa
Oleh : Masrupi

Pendahuluan       
           Ilmu pengetahuan sebagai sumber kekuatan para intelektual berasal dari buku. Oleh sebab itu, siapa yang ingin memiliki kekuatan tersebut harus membaca buku. Pernyataan ini mengarahkan bahwa hanya bangsa yang banyak membaca buku dapat mempunyai sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan handal sehingga dapat mempertahankan eksistensinya serta mampu tampil sebagai pemenang dalam persaingan. Untuk membentuk SDM yang berkualitas dan handal, perlu meningkatkan kemampuan penggunaan bahasa asing dalam memperluas cakrawala berfikir ataupun memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kemampuan berkomonikasi dengan masyarakat internasional. Salah satu cara untuk menguasai hal tersebut ialah melalui keterampilan membaca pemahaman dalam bahasa Inggris.
        Sampai saat ini kualitas membaca pemahaman mahasiswa masih dirasakan belum memenuhi harapan. Banyak keluhan para pengajar yang menyatakan bahwa salah satu penyebab rendahnya daya serap mahasiswa dalam pembelajaran di tunjukkan oleh rendahnya kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris, padahal mahasiswa adalah sosok yang harus memiliki visi dan misi kuat untuk meraih ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Keterampilan membaca pemahaman bahasa inggris yang rendah dipengaruhi dan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pengtahuan awal dan penguasaan kosakata bahasa Inggris. Secara konseptual, pengetahuan awal dan penguasaan kosakata mempunyai hubungan dengan keterampilan membaca  pemahaman bahsa inggris akan tetapi secara empiris masih harus dibuktikan dengan penelitian. Bahasa Inggris  sebagai salah satu bahasa internasional telah banyak dipakai dalam bahasa Indonesia, baik sebagai kata pinjam ataupun dipakai sebagaimana adanya untuk memperlancar komunikasi dalam bahasa Indonesia yang masih kekurangan kosakata dan istilah iptek. Hal ini terutama dilakukan oleh masyarakat golongan menengah ke atas, termasuk mahasiswa, dalam kehidupan perekonomian dan teknologi. Oleh karena itu, dalam memasuki abad ke 21 ini, Indonesia selalu  berusahan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik, terutama dalam sektor pendidikan, perdagangan, perindustrian, pertanian, dan teknologi.
         Pemakaian bahasa Inggris dalam komunikasi dapat disimak dari wacana-wacana atau pembicaran-pembicaran yang disampaikan melalui televisi atau radio, yang di dalamnya tidak jaranng terdengar istilah-istilah khusus dalam bahasa Inggris. Demikian pula istilah atau merek-merek dagang, lingkungan perumahan yang menggunkan istilah bahasa Inggris, seperti Beach Hotel, Airport,, Taksi,, Fried Chiken, Ice Cream, Green Village, Palm Court House, Laser Disk Rental, Blok M Mall, dan lain-lain. Dari kenyatan ini semakin berat tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di masa depan . Oleh karena itu, perlu peningkatan kemampuan penggunaan bahasa asing dalam memperluas cakrawala dalam  berpikir, memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi di dalam masyarakat interansional.
         Berdasarkan pengamatan sepintas terhadap mahasiswa  STAISMAN ( Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Manshur) Pandeglang Banten, salah satu penyebab rendahnya nilai membaca pemahaman bahasa Inggris mahasiswa adalah karena jarang memiliki buku-buku bacaan berbahasa Inggris walaupun telah dianjurkan oleh dosen. Bahkan banyak mahasiswa yang tidak memiliki kamus, dengan alasan mereka bukan jurusan bahasa Inggris sehingga merasa tidak perlu memilikinya.
         Hal lain yang merupakan penyebab rendahnya mutu membaca pemahaman adalah rendahnya budaya baca. Padahal budaya baca yang tinggi tidak hanya menjadi alat alih teknologi, melainkan juga membentuk kepribadian suatu bangsa. Hal ini telah dibuktikan oleh bangsa barat sampai saat ini. Misalnya, bangsa Amerika dengan memiliki budaya baca yang tinggi mengalami kemajuan dalam segala bidang. Rakyat dinegara tersebut menyadari bahwa bacaan merupakan sarana penting dalam membentuk kesadaran manusia dan masyarakat untuk mengerjakan suatu yang berguna bagi dirinya.
         Dari contoh ini generasi muda harus diberi kemampuan membaca yang dapat menjadi bekal untuk mengembangkan diri. Kemampuan dan kebiasaan membaca seharusnya telah terbentuk sejak di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Oleh karena pengajaran masih ditekankan pada unsur pengetahuan kebahasaan tanpa penekanan terhadap keterampilan membaca, keterampilan ini belum tampak hasilnya. Kemampuan membaca pemahaman tidak hanya dimodali dengan pengetahuan kebahasaan, melaikan juga harus mempunyai pengetahuan tentang hal yang dibahas oleh  wacana yang sedang dibacanya.
         Bangsa Indonesia masih perlu belajar dari kemajuan Negara-negara lain terutama di bidang Iptek. Sedangkan buku-buku atau informasi tentang hal ini masih banyak yang tertulis dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, keterampilan membaca  pemahaman  bahasa Inggris bagi mahasiswa sebagai calon ilmuan amat diperlukan. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional belim cukup mempunyai kata-kata yang dapat menjadi padanan istilah-istilah iptek yang memang ditemukan dan dikembangkan di Negara-negara yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa nasionalnya. Dengan demikian, jalan terbaik untuk menguasai ilmu tersebut ialah memiliki kemampuan membaca pemahaman wacana dalam bahasa Inggris . Hal ini juga terjadi karena mereka mengikuti perkuliahan lebih banyak dengan metode ceramah. Sehingga mereka merasa bosan dan jenuh. Oleh sebab itu untuk memotivasi belajar membaca pemahaman dosen perlu memperkenalkan berbagai metode pembelajaran, dan strategi pembelajaran diantaranya Parsing Strategi . Berdasarkan Latar Belakang Masalah tersebut di atas, penulis tertarik memilih judul ; Pengaruh  Pengetahuan Awal dan Penguasaan Kosa Kata serta Parsing Strategi terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Mahasiswa.

Berdasarkan masalah di atas. maka dapat ditemukan beberapa permasalan sebagai berikut:
1)    Bagaimana pengetahuan awal dapat mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman?
2)    Bagaimana penguasaan kosa kata dapat mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman?
3)    Bagaimana Parsing Strategi dapat mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman?

Pengertian Keterampilan Membaca Pemahaman  (Reading Comprehension Skill)
         Kegiatan membaca pemahaman dalah salah satu dari sekian banyak kegiatan akademik yang amat menentukan keberhasilan prestasi mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini dirasa perlu untuk memberikan definisi yang jelas tentang membaca pemahaman dengan mengacu kepada pendapat beberapa pakar dalam membaca pemahaman. Menurut Grellet(1981), membaca pemahaman ialah kegiatan atau proses mencari informasi yang dibuktikan oleh pembaca dari wacana secara efisien untuk mengisi kesenjangan informasi pada pembaca.
         Pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris seperti juga halnya dengan pemahaman dalam bahsa Indonesia dapat dicapai dengan cara banyak membaca. Perlu pula dipahami bahwa membaca yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari dilakukan di luar kelas. Dilakukan di dalam kelas bila dosen ingin melihat atau mendeteksi kebiasaan salah dalam kegiatan mahasiswa membaca sehingga dapat diluruskan atau diperbaiki. Hal ini dapat pula dijadikan sebagai acara tetap untuk membahas tugas bacaan ekstensif yang akan datang atau yang telah diselesaikan.
         Sehubungan dengan kemampuan mahasiswa memahami isi bacaan ( the ability to comprehension), study tentang membaca pemahaman menurut Thorndike dalam Heilman (1981 : 238) adalah bahwa membaca sama halnya dengan berpikir . Thorndike menyatakan banwa :
The reading of a paragraph involves the same sort of organization and analysis as does thinking. It includes learning, reflection, judgment, analysis, synthesis, problem-solving, behavior, selection, inference, organization, comparison of data, determination of relationship. And critical evaluation of what is read. It is also includes attention, assoction, abstraction, generalization, comprehension, concentration, and deduction.
         Berdasarkan konsep-konsep tersebut adalah benar apa yang dinyatakan oleh Heilman (1981 : 242) bahwa :
Reading comprehension is a process of making sense of written ideas through meaningful interpretation and interaction with language. Reading comprehension is best viewed as a multifaceted process affected by several thinking and language abilities.
         Membaca pemahaman merupakan suatu proses mencari makna dari gagasan-gagasan tertulis melalui interpretasi bermakna dan interaksi dengan bahasa. Membaca pemahaman dipandang sebagai suatu proses beragam yang dipengaruhi oleh berbagai pemikiran kemampuan bahasa. Dengan demikian. Model proses pemahaman adalah : (1) pemahaman arti kata (arti harfiah); (2) pemahaman interpretasi; dan (3) pemaham kritis. Memahami gagasan-gagasan dan informasi secara eksplisit dinyatakan dalam wacana. Kemampuan-kemampuannya adalah pengetahuan tentang makna-makna kata, mengingat rincian-rincian yang dinyatakan secara langsung atau parafrase dalam kata-kata sendiri, mamahami aturan-aturan garamatikal subjek, kata kerja, kata ganti benda, kata penghubung, dan lainnya merekam ide utama yang dinyatakan secara eksplisit, dan pengetahuan tentang urutan informasi yang disajikan dalam wacana.
         Membaca pemahaman adalah proses intelektual kompleks yang melibatkan sejumlah kemampuan. Pemahaman melibatkan tingkat dalam hirarki berpikir. Semakin tinggi tingkat pemahaman pada dasarnya akan mengandung tingkat berpikir yang makin tinggi. Kemampuan membaca pemahaman meliputi empat kategori pemahaman yaitu : (1) pemahaman arti kata (literal comprehension); (2) pemahaman interpretasi (interpretative comprehension); (3) pemahaman kritis (critical comprehension); dan (4) pamahaman kreatif (creative reading) (Vacca dan Vacca ,1986).

Pengertian Pengetahuan Awal ( Prior Knowledge)
         Vacca dan vacca (1986) menyatakan bahwa struktur pengetahuan yang di bawa mahasiswa untuk belajar memiliki implikasi-implikasi penting bagi bidang isi bacaan. Kita dapat merasakan pentingnya pengetahuan awal dalam membaca dengan menimpulkan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan. Usaha keilmuan yang dilaksanakan di pusat studi membaca mendapatkan bantuan pengenbangan pengukuran terhadap teori skemata tentang membaca dan pemahaman bahasa. Para pembaca menggerakkan / menggiatkan struktur pengetahuan yang ada untuk menerjemahkan wacana. Pengetahuan melibatkan penyesuaian atas apa yang pembaca telah ketahui dengan informasi baru.
         Anderson et al. dalam vacca dan vacca (1986 : 149) sehubungan dengan pengetahuan awal menyatakan bahwa :
Recall and comprehension of passages which invited two schematic interpretation (wrestling versus a prison break or card-playing versus a music rehearsal) were highly related to the background knowledge of readers and /or environment in which the testing occurred. Bransford and Johnson discovered that collage student’s recall of obscure passage was increased if a statement pf the topic for the passage or a picture related to it was proceeded.
        Pengetahuan awal adalah struktur pengetahuan atau skemata yang merupakan pengalaman-pengalaman pembaca yang mewakili pengetahuan umum. Pengetahuan awal dimanfaatkan untuk menyesuaikan dengan informasi baru karena skemata tersebut belum lengkap agar dapat memahami isi bacaan yang dibacanya oleh karena itu, Dallman et all. (1982 :33) menyatakan bahwa : it is true that success in reading depends. In part, on what the raeder brings to the printed page, much significance must be attached to the body of direct and indirect experiences he has accumulated in advance of the reading.
         Klien et al. (1991 : 11) menyatakan pentingnya skemata sebagai berikut :
The concept of schema is important in reading because the schemata the rader brings to a specific piece of text determine in large measure the meaning of the text conveyed through the text’s structure, interact with the readers schemata to generate a new unique meaning of the text.
         Sementara Alderson dan Urquhart  (1984 : 54) menyatakan bahwa ada tiga fungsi skemata yaitu, (1) skemata menyediakan informasi awal sebagai basis untuk mengisi kesenjangan dalam wacana, memberi kohoresi untuk interpretasi melalui eloborasi dan imformasi; (2) Bila pembaca mempunyai pengetahuan awal dan asumsi yang berbeda dengan yang dimiliki orang lain akan mengadakan reinterpretasi terhadap informasi yang tidak jelas itu, kemudian mencocokannya dengan skematanya, lalu memutuskan penerimaan atau penolakan informasi tersebut, dan informasi yang diterima akan menjadi bagian dari skemata yang sudah ada; dan (3) Dengan membentu hubungan antara pengetahuan awal di dalam skemata dengan sesuatu dalam pesan linguistik, pembaca memonitor pemahamannya dan mengetahui apakah informasi tersebut telah dipahami atau belum.
         Jadi pengetahuan awal ( prior knowledge) adalah pengetahuan yang telah dimiliki oleh pembaca atau skemata pembaca yang meliputi pengalaman-pengalaman, pengetahuann umum, dan pengetahuan yang berhubungan dengan isi wacana yang sedang di bacanya yang digunakan pembaca untuk memahami isi wacana yang dibacanya.

Pengertian Penguasaan Kosakata (Vocabulary Mastery)
         Pembaca wacana berbahasa inggris harus menguasai kosakata yang terdapat dalam wacana yang dibacanya apabila ingin memahami wacananya. Ives et al (1979) menyatakan bahwa kosakata pada umumnya digambarkan berupa kata tunggal atau gabungan unit makna. Satu kata individual dapat terdiri dari hanya satu bagian yang bermakna, seperti kata like atau blue. Kata ini dapat terdiri dari dua atau lebih bagian yang bermakna, seperti like/li/hood”. Jadi kosakata adalah sejumlah kata dan istilah yang dimiliki sebuah bahasa. Kosakata umumnya dapat menerangkan satu unit atau dari satu unit pengertiannya. Kosakata merupakan sejumlah kekayaan kata dan istilah yang terdapat dalam bahasa. Kosakata bahasa terdiri atas kata-kata, seperti terdapat dalam kamus dan istilah-istilah.
         Menurut Lyons (1981), kosakata merupakan kata atau kelompok kata yang memiliki makna tertentu. Cruse (1986) menyatakan bahwa dalam membatasi kosakata, ada baiknya memberi perhatian pada dua ciri konstan dan umum tentang kosakata, yaitu : (1) suatu kata merupakan elemen terkecil tertentu dari satu kalimat yang memiliki mobilitas posisi elemen terkecil yang dapat dipindahkan dikelilingi tampa merusak tata bahasa dari kalimat ( merusak setiap pengaruh sematik) dan (2) kosakata adalah seperangkat leksem termasuk di dalamnya kata tunggal, kata majemuk, dan idiom.
         Sementara itu, fromklin dan Rodman (1983) menyatakan bahwa kosakata merupakan keseluruhan kekayaan kata tungggal, kata majemuk, dan idiom karena memahami morfem, kata-kata tunggal kata-kata majemuk, dan maknanya. Lebih dari itu terdapat frase-frase tetap, mengandung lebih dari satu kata, dengan makna yang tidak dapat disimpulkan dengan memahami makna dari kata-kata itu secara individu. Beberapa ungkapan di sebut idioms. Semua bahasa mengandung banyak frase idiometik. Idiom sama dalam struktur pada frase-frase biasa kecuali kalau idiom itu cenderung dimasukan dalam bentuk dan tidak siap masuk ke dalam kombinasi-kombinasi lain atau mengarah urutan kata itu agar berubah. Idiom merupakan gabungan dua kata atau lebih atau ungkapan yang membentuk makana baru yang tidak dapat diterangkan secara gramatikal,tetapi sudah lazim dipakai oleh penutur asli bahasa tersebut.
         Bentuk kata dalam bahasa inggris dibagi menjadi dua Menurut Lyons (1981 :47)  , The world- from of English,like the world-forms of most language. Can be put into two classes. One class consists of full forms like man, came , green, badly, the other of empty forms like the, of,and, to, and, if . Adapun makna kata atau sematik adalah telaah makna . Makna, arti, atau maksud suatu kata misalnya mengetahui lafal dan maknanya. Bermakna mengandung arti yang dalam/penting. Dengan demikian, kuantitas dan kualitas penguasaan kosakata penting bagi seseorang dalam memahami ide dan pemikiran, terutama dalam membaca pemahaman. Kosakata memegang peranan penting dalam kegiatan membaca pemahaman. Jadi kemampuan kosakata
berarti kemampuan memahami/ menguasai sejumlah kosakata bahasa inggris untuk dapat memahami dengan baik wacana yang di bacanya.
         Sehubungan dengan pemahaman terhadap makna kata tersebut Akhadiah et al. (1990) mengemukakan bahwa kita harus menguasai kata-kata yang sesuai untuk mendukung gagasan. Ini berarti bahwa kita harus mampu memilik kata dan istilah yang tepat, sehingga gagasan dapat di pahami oleh pembaca dengan tepat kata-kata itu harus dirangsang menjadi kalimat-kalimat yang efektif.Selanjutnya, kalimat-kalimat harus disusun menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan.
         Dari pendapat ini, dapat dikatakan bahwa penguasaan kosakata merupakan kemampuan seseorang tentang kosakata dalam bahasa tertentu yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan berkomunikasi atau berinteraksi, terutama yang menggunakan sarana tulisan. Dalam hal ini seseorang tidak hanya dituntut untuk memiliki kata yang banyak, seperti kata benda, kata sifat, dan kata kerja, melainkan juga harus mengetahui perbedaan rasa tentang makna yang dimiliki dalam kata tersebut. Nida (1975) setidak-tidaknya mengidentifikasi empat model atau cara berrelasinya mankna unit-unit leksikal suatu bahasa yaitu: (1) inklusi , yang secara umum di kenal sebagai relasi makna yang bersifat hiponimik ; (2) tumpang tindih atau overlapping, yang secara umum dikenal sebagai relasi makna sinonimik; (3) relasi keberlawanan arti ( the oppositeness of meaning ) , dan (4) relasi kontingu.
         Dari pendapat-pendapat para ahli kosakata tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaaan kosakata merupakan kemampuan seseorang tentang kosakata dalam bahasa tertentu, baik yang bersifat aktif-produktif maupun yang bersifat pasif-produktif. Penguasaan ini meliputi kemampuan dalam memahami dan menggunakan unsur-unsur kosakata, yaitu: (1) kata-kata mumu (content words); (2) kata-kata pembentuk struktur (structure words);  (3) sinonim; (4) antonim; (5) ungkapan (idiom); (6) istilah (expression). Kata merupakam unit terkecil dalam bahasa yang memiliki arti sehingga jika ditinjau dari struktur leksikalnya, kata tersebut harus dipandang sebagai sebuah jaringan relasi makna; relasi itu berwujud sinonim dan antonim. Semantara itu ungkapan disamakan dengan idiom. Yaitu pola-pola struktual yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum biasanya berbentuk frasa, yang artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau gramatikal. Sedangkan istilah merupakan kata atau gabungan kata yang dengan cermat menguangkapkan makna, proses , keadaan , atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Pengertian Parsing Strategy
            Menurut Yule (1996:153) that basically process of working from left to right along incoming English sentences, creating an analysis of syntax structure and predicting what elemens will come next. Parsing strategi pada dasarnya adalah proses bekerja dari kiri ke kanan sepanjang dalam kalimat bahasa Inggris, melakukan suatu analisis terhadap struktur kalimat dan memperkirakan elemen-elemen apa yang akan muncul kemudian. Sedangkan White (1987:153) menyatakan bahwa Parsing Strategy is required at any different levels; phonetic, phonology, morphology, syntactic and semantic. Parsing strategi dibutuhkan pada beberapa level; seperti ponetik, ponologi, morfologi, sintaksis dan semantic. Kemudian White (1987a) menyatakan bahwa the ideas is that language leaner attempts to parse the input on the basis of the exiting grammar. Parsing is a cognitive process and takes up portion of the limited capacity of  working memory during sentence comprehension. A number of different types of parser have been developed, but a brief description of one very elementary version should serve to illustrate the basic processes involved in analyzing  a simple sentence.
Contohnya :
My brother is watching television and my mother is cooking in the kitchen, I am doing my homework.

Dalam sebuah struktur sederhana dari parsing strategi:
My brother is watching television
      S               V                O
My mother is cooking in the kitchen
      S                V           Ad. Place
I am doing my homework
S      V               O

Tujuan
         Secara umum ini bertujuan untuk menemukan apakah faktor-faktor pengetahuan awal dan penguasan kosakata pembaca berperan secara berurutan dalam keberhasilan membaca pemahaman mahasiswa, dan manakah diantara fakator-faktor tersebut yang paling menentukan dalam membaca pemahaman bahasa Inggris oleh mahasiswa STAISMAN Pandeglang Banten. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang : (1) pengetahuan awal; (2) penguasaan kosakata; (3) membaca pemahaman bahasa Inggris mahasiswa. Dengan demikian, secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai : (1) hubungan antara pengetahual awal dengan membaca pemahaman bahasa Inggris; (2) Hubungan antara penguasaan kosakata dengan membaca pamahaman bahasa inggris dan (3) hubungan antara pengetahuan awal dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan membaca pemahaman bahasa Inggris, (4) Pengaruh Parsing strategi terhadap membaca pemahaman Bahasa Inggris.



Manfaat
         Dengan ini diharapkan dapat diperoleh informasi tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman mahasiswa. Informasi-informasi ini penting diketahui karena selama ini kemampuan membaca pemahaman mahasiswa kurang memadai sehingga perlu upaya untuk meningkatkan hal tersebut. Selain itu, melalui penelitian ini akan diperoleh informasi tentang keterkaitan antara pengetahuan awal dan penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca pemahaman. Pengaruh Parsing Strategi terhadap keterampilan membaca pemahaman. Keterkaitan atau interaksi ini sangat bermanfaat bagi upaya peningkatan keterampilan membaca pemahaman untuk mahasiswa.

Metode Penelitian
         Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk survey dengan teknik korelasional. Dalam penelitian ini  dikenakan perlakuan apa pun terhadap responden, selain diberikan tes untuk memperoleh skor/nilai membaca pemahaman, pengetahuan awal, dan penguasaan kosakata juga ada Perlakuan dengan menggunakan Parsing Strategi untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman mahasiswa. Dengan demikian, nilai yang dianalisis dalam penelitian ini hanya menggambarkan apa yang telah dimiliki mahasiswa dan dianalisis juga pengaruh  Parsing Strategi terhadap peningkatan keterampilan membaca pemahaman Mahasiswa.

Subjek Penelitian
Populasi
         Populasi dalam sasaran  penelitian ini adalah semua mahasiswa yang ada di STAISMAN Pandeglang masing-masing kelas mempelajari bahasa Inggris yang sama berdasarkan kurikulum dari dua dosen yang berbeda.
Sampel
         Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik Simple random Sampling. Sampel. Sampel diambil secara acak sebanyak 60 orang mahasiswa. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 15 orang mahasiswa .

Teknik Pengumpulan Data
         Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini dikembangkan instrument sesuai dengan variable penelitian. Imstrument tersebut terdiri dari instrument sebelum uji coba instrument setelah uji coba. Instrument sebelum uji coba untuk membaca pemahaman memiliki sebanyak 58 butir soal, pengetahuan awal sebanyak 30 butir soal, dan penguasaan kosakata sebanyak 50 butir soal.

Teknik Analisis Data
         Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi, yaitu analisis korelasi yang sederhana , korelasi jamak, dan analisis parsial. Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mrelihat hubungan antara variable pengetahuan awal dengan membaca pemahaman dan hubungan antara variable penguasaan kosakata dengan dengan membaca pemahaman. Pengaruh Parsing  Strategi terhadap peningkatan keterampilan membaca pemahaman. Tujuan mencari korelasi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar koefiensi korelasi antar variable-variable tersebut dengan menggunakan rumus Pearson product Moment. Selanjutnya, pengujian keberartian koefisiensi korelasi dilakukan dengan menggunakan teknik uji-t, dan untuk menghitung besarnya kontribusi variable bebas terhadap variable terikat dapat diketahui dengan menghitung besarnya koefisien determinasinya yang dilakukan dengan mengkuadratkan jumlah masing-masing.
         Analisis korelasi dan regresi ganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar koefisien korelasi ganda antara variable pengetahuan awal dan penguasaan kosakata secara bersama-sama terhadap variable membaca pemahaman. Pengaruh Parsing  Strategi terhadap peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman. Uji keberartian korelasi ganda dilakukan dengan menggunakan teknik uji-f, maksudnya adalah untuk mengetahuai keberartian korelasi dari kedua variable bebas secara bersama-sama terhadap variable terkait. Setelah diketahui adanya hubungan yang signifikan antara variable-variable bebes secara bersama-sama terhadap variable terkait, dilanjutkan dengan mencari model persamaan regresi. Selanjutnya, dilakukan analisis parsial untuk mengetahui kontribusi murni masing-masing variable bebas terhadap variable terkait. Dalam hal ini dicari berapa besarnya kontribusi murni pengetahuan awal terhadap membaca pemahaman apabila variable pengetahuan awal dikontrol.

Penutup
Simpulan
         Dengan memperhatikan data hasil pengujian hipotesis dapat diungkapkan bahwa ketiga hipotesis nol (Ho) yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan menolak hipotesis alternative (Ha). Hal ini menunjukkan bahwa terhadap hubungan positif antara : (1) Pengetahuan awal dengan keterampilan membaca pemahaman; (2) penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca pemahaman dan (3) pengetahuan awal dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan membaca pemahaman. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa :
(1)  Terdapat hubungan positif antara pengetahuan awal dengan keterampilan membaca pemahaman yang menggambarkan bahwa semakin tinggi derajat pengetahuan awal yang dimiliki mahasiswa, semakin rendah pula derajat pengetahuan yang dimiliki mahasiswa, semakin rendah pula derajat keterampilan membaca pemahamannya jadi, kenyataan menunjukkan bahwa pengetahuan awal merupakan variable penting untuk diperhatiakan dalam melakukan proses keterampilan membaca pemahaman bahasa Inggris; (2) terdapat hubungan positif antara penguasaan kosakata dengan keterampilan membaca pemahaman yang menggambarkan bahwa semakin tinggi derajat penguasaan kosakata yang dimiliki mahasiswa, semakin tinggi pula derajat keterampilan membaca pemahamannya. Sebaliknya, semakin rendah derajat penguasaan kosakata mahasiswa, semakin rendah pula derajat keterampilan membaca pemahamannya. Jadi, kenyataan menunjukkan bahwa penguasaan kosakata mahasiswa merupakan variable penting untuk diperhatikan dalam melaksanakan proses keterampilan membaca pemahaman bahasa Inggris; (3) Terdapat hubungan positif antara pengetahuan awal dengan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan keterampilan membaca pemahaman bahasa nggris, (4) terdapat pengaruh yang signifikan parsing strategi terhadap keteampilan membaca pemahman mahasiswa..

         Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi derajat pengetahuan awal dan pemahaman kosakata mahasiswa semakin tinggi pula derajat keterampilan membaca pemahamannya. Sebaliknya, semakin rendah pengetahuan awal dan penguasaan kosakata mahasiswa, dan semakin tidak efektif penerapan Parsing Strategi maka semakin rendah pula derajat keterampilan membaca pemahamannya. Dan semakin efektif penerapan Parsing Strategi maka semakin tinggi pula derajat keterampilan membaca pemahaman mahasiswa. Jadi, Pengetahuan awal dan penguasaan kosakata merupakan variable-variable penting untuk diperhatikan dalam melakukan proses membaca pemahaman bahasa Inggris. Oleh karena itu . dapat dikemukakan bahwa peningkatan keterampilan membaca pemahaman dalam bahasa Inggris dapat dilaksanakan melalui upaya-upaya peningkatan pengetahuan awal dan penguasaan kosakata serta Implementasi Parsing Strategi yang efektif dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Upaya peningkatan ketiga variable itu menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Inggris.

Saran – Saran
         Saran-saran yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ada tiga. Pertama,  sebaiknya para mahasiswa lebih intensif memahami pengetahuan jurusannya agar menjadi pengetahuan awal yang baik bagi peningkatan kemampuan khususnya dalam kemampuan membaca dan memahami wacana bahasa Inggris. Selain itu mahasiswa tidak hanya membaca wacana yang diwajibkan oleh dosen, melainkan juga mengadakan perbandingan dengan membaca buku-buku lain. Kedua, para dosen bahasa Inggris agar mengajar mahasiswa menggunakan strategi membaca pemahaman yang dapat menolong mahasiswa dalam proses membaca pemahaman bahasa Inggris serta menerapkan berbagai Strategi pembeljaran diantaranya Parsing Strategi, sehingga lebih menarik minat, medorong motivasi dan bermanfaat terhadap tugas-tugas perkuliahan serta  dapat dipakai untuk melatih keterampilan membaca pemahaman bahasa Inggris yang ekstensif. Ketiga, bagi dosen mata kuliah di harapkan menggunakan buku-buku tertulis dalam bahasa Inggris .


Daftar Pustaka
Akhadiah,S.,Arsyad,M.G.,dan Ridwan,S.H.1990.Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakrta: Erlangga.
Alderson,J.C.dan Urquhart,A.H.1984. Reading in Foreign Language. New York:Longman.
Dallman,M.et al.1982.The Teaching Of Reading. New york:Holt,Rinehart Add Winston.
Fromklin, V.dan Rodman,.1983.An Introduction To Language. Great Britain: The Chauser Press.
Grellet,F.1981.Developing Reading Skills: A Practical Guide To Reading Comprehebsion Exercises. Cambride: Cambride University Press.
Heilman,A.W.1981.Principles And Practices Of Reading.Columbus,Ohio:A Bell &Howell Company.
Ives,J.,Bursuk,L.Z. dan , Ives,S.A 1979. World Identification Techniques.Rand Mc Nally: College Publishing Company.Elementary Grades.Boston:Allyn and Bacon.
Nida,E.A.1975.Componential Analysis of Meaning: An Introduction to Sematic Structure. The Huge:Mounton.
Vacca,R,T.dan Vacca,J.L.1986.Content Area Reading.Boston:Little Brown, and Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar